JAKARTA–MI:Perputaran dana Pemilu 2009 diperkirakan mencapai Rp50 triliun. Efek dana Pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi lebih besar dari pos belanja langsung yang ada dalam paket stimulus ekonomi hanya Rp15 triliun.

Anggota DPR Dradjad Wibowo menjelaskan dana Pemilu sebesar Rp50 triliun berasal dari anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat dan daerah untuk Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang mencapai Rp40 triliun.

Kalau dana kampanye caleg (calon anggota legislatif), estimasi saya bisa Rp7 triliun sampai Rp8 triliun untuk DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota. Dana kampanye Pilpres sekitar Rp2 triliun sampai Rp3 triliun. Jadi mungkin totalnya sekitar Rp50 triliun, jelas Dradjad di Jakarta, Sabtu (7/3).

Menurutnya, dari sisi pertumbuhan ekonomi, efek dana Pemilu itu lebih besar dari pos belanja langsung yang ada dalam stimulus ekonomi dari pemerintah. Pos belanja langsung tersebut hanya Rp15 triliun.

Bahkan, lanjutnya, kontribusi dana Pemilu tidak kalah dari total stimulus sebesar Rp73,3 triliun. Alasannya, 6/7 dari stimulus tersebut dipakai untuk pemotongan pajak dan pajak ditanggung pemerintah yang efeknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kita masih menyangsikan seberapa besar stimulus pajak ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, katanya.

Ia menambahkan, dari sisi pemerataan ekonomi, dana Pemilu justru lebih efektif menjalankan fungsi pemerataan dibandingkan dengan dana stimulus. Ini disebabkan oleh belanja barang yang ada dalam dana Pemilu lebih banyak dinikmati oleh pelaku UMKM dan masyarakat yang menjadi konstituen.

Mulai dari percetakan, transportasi rakyat hingga ke pedagang bambu. Memang ada juga yang dinikmati pemodal besar, terutama media massa. Tapi porsi dana langsung ke masyarakat masih jauh lebih dominan, jelas Dradjad.

Oleh karena itu, lanjutnya, boleh dikatakan dana Pemilu sebenarnya dapat menjadi bufferbagi perekonomian kelompok menengah bawah dalam menghadapi krisis.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan menyetujui besarnya dana Pemilu. Meski hingga kini pihaknya masih menghitung besarnya uang yang berputar dalam Pemilu 2009.

Ada tiga sumber utama dana pemilu. Pertama dari anggaran KPU pusat dan daerah. Kedua dana partai. Ketiga, ya dari caleg-caleg itu, kata Rusman.

Ia mengatakan, para caleg yang dipilih berdasarkan suara terbanyak terlihat jor-jorandalam membelanjakan uang. Mereka dinilai mampu mendorong perekonomian rakyat, terutama untuk pemesanan kaos, pamflet, serta baliho untuk kampanye. Uang bergulir dari caleg-caleg ini lumayan besar, jelasnya.(Ray/OL-01)

0 komentar